-->

MENGAPA ORANG SEMAKIN MISKIN? MENGAPA ORANG BERTAMBAH KAYA?

 


Sudah banyak studi yang mengulas atau buku yang menulis tentang sebab-musabab mengapa orang menjadi mudah kaya dan sebaliknya mengapa ada orang yang selalu terjebak terus dalam kemiskinan. Apa yang bisa kita tarik pelajarannya?


Salah satu studi yang menarik itu menyebutkan bahwa minimalnya ada tiga hal atau tiga kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki mentalitas kaya, dan sebaliknya memelihara mentalitas miskinnya. 


Orang-orang yang memelihara mentalitas miskin, dan karenanya akan selalu terjebak dalam kemiskinannya terus-menerus seperti memasuki labirin yang tidak berujung, kebanyakan akan memiliki tabiat, kebiasaaan, arau karakter buruk minimal dalam tiga hal ini.


Pertama, orang-orang yang miskin secara riset menunjukkan korelasi dengan fokusnya yang berkutat pada Problem. Bukan pada bagaimana cara mencari jalan keluar dari problem. Bukan pada Menciptakan Solusi, tapi hanya Berkutat pada Problem!


Salah satu pertanyaan yang sering muncul dari orang-orang yang tidak berbakat untuk menjadi kaya adalah ketika dari mulutnya keluar pertanyaan: saya tidak ada modal, bagaimana mungkin saya bisa berbisnis?



Pertanyaan seperti ini bukan saja menunjukkan bahwa si penanya memiliki mentalitas miskin, namun sekaligus menunjukkan bahwa ia bahkan  tidak punya bakat sebagai pebisnis. Karena pebisnis itu syaratnya adalah kreatif, fokusnya pada solusi. Sedangkan pertanyaan itu jelas fokusnya pada problem: saya nggak punya modal! 


Lah, kalau tidak punya modal memangnya orang lain akan memberi modal begitu saja. Nggak punya modal itu masalah loe! Sementara banyak orang lain yang juga tidak punya modal, itu tidak menjadi masalah yang serius. Malah menjadi pemicu munculnya ide dan kreativitasnya!


Orang yang bermental kaya dan berbakat jadi milyarder akan mengubah fokus pertanyaannya. Pertanyaan itu akan ia balik: bagaimana saya bisa berbisnis meskipun saya belum atau tidak punya modal?


Maka kreativitas akan muncul dari pertanyaan yang fokusnya pada Solusi bukan pada Problem. Ia akan mencari banyak peluang bisnis yang tidak memerlukan modal tapi bisa menghasilkan uang banyak.


Apa mungkin? Sekali lagi kalau fokusnya Problem maka kemungkinan itu akan tertutup. Tapi, bagi yang  berfokus pada Solusi maka akan terbuka banyak kemungkinan.



Misalnya, membantu menjualkan kavling perumahan developer dengan target awal mendapatkan komisi dari hasil penjualan. Sambil belajar bagaimana caranya berbisnis perumahan untuk target  menjadi developer sendiri suatu saat nanti. Bisa dengan menjadi dropshiper produk orang lain, bisa berjualan secara online produk-produk unik yang bisa dicari di kampung-kampung. 


Seorang kawan bisa punya omset hingga puluhan juta per bulan hanya dengan setiap hari rajin ke toko buku dan memotret dengan HP buku-buku tentang Jawa laku mengaplod di group-group facebook Pujakesuma dan ternyata laris manis. Bisnis yang modalnya HP dan jalan-jalan ke toko buku tanpa keluar modal uang sama sekali itu kini menjadi fokus utama usahanya dan semakin membesar.


Kedua, orang-orang miskin hidupnya kebanyakan hanya Mengalir Mengikuti Arus. Ikut-ikutan. Berpikir dan bekerja dengan cara standar kebanyakan orang. Makanya, hidupnya akan menjadi emrata-rata saja. Tidak ada pembeda dengan yang lainnya. Bahkan tidak ada peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu.


Maka kalau mau mengubah nasib dan punya target ingin menjadi kaya, otomatis jangan bersikap rata-rata seperti kebanyakan orang. Jangan mengalir mengikuti arus, tapi Buatlah Arus sendiri.


Membuat arus sendiri atau bahkan melawan arus memang punya resiko dianggap gila, ditertawakan, orang stres, dan omongan negatif lainnya. Tapi peduli amat? Hidup kita tidak ditentukan  dari omongan orang. Tapi ditentukan oleh pilihan-pilihan kita sendiri.


Ketiga, orang-orang yang bertambah miskin selalu Gagal Memanfaatkan Waktu secara produktif. Mereka sebaliknya terjebak membunuh waktu secara tidak produktif. Membuang waktu dengan  sia-sia.


Dan fenomena itu sangat banyak dijumpai. Betapa banyak orang yang setiap hari berjam-jam hanya membuang waktunya untuk membaca gosip artis, berita hoax, film-film tidak bermutu, atau chatingan tidak jelas sepanjang waktu. Apa gunanya semua itu untuk masa depannya? Sama sekali tidak ada.


Bayangkan jika waktu-waktunya itu digunakan secara cerdas dan untuk melakukan hal yang benar-benar mendatangkan manfaat untuk membuatnya tumbuh dan berkembang. Maka, tanpa disadari, hidupnya juga akan berubah dalam tempo cepat.



Bayangkan kalau dalam satu hari  saat ia online dengan gajetnya itu  dimanfaatkan satu jam saja untuk membaca hal-hal yang bisa menaikkan wawasan dan meningkatkan skillnya. Misalnya menonton video atau membaca ulasan tentang bagaimana cara menaikkan omset usaha, bagaimana mencari ide bisnis, bagaimana cara negosiasi dalam penjualan, bagaimana membuat proposal yang bagus, bagaimana cara menawarkan barang langsung deal pembelian, bagaimana cara membuat iklan


yang efektif, bagaimana cara meningkatkan kemampuan public speaking, bagaimana cara menulis buku best seller, bagaimana cara membangun brand bisnis kuliner, dan bagaimana-bagaimana lainnya. Semua pertanyaan yang berkelebat di otak kita sebetulnya jawabannya ada di internet. Tinggal mau tidak untuk mengalihkan fokus dan waktu kita ke arah itu.


Jika dalam sehari ada alokasi satu jam saja yang dimanfaatkan untuk mencari ilmu-ilmu baru seperti itu maka tanpa terasa dalam satu tahun, Anda akan mendapatkan 300 ilmu baru. Jika semua atau sebagian saja dari ilmu itu Anda praktikkan maka secara otomatis dalam satu tahun hidup Anda akan berubah drastis. Bayangkan jika tidak satu jam, tapi tiga jam per hari Anda mau menggali banyak ilmu dari telepon yang kita genggam setiap saat. Perubahan hidup akan terasa begitu mengejutkan.


Tetapi, faktanya riset menunjukkan sebagian besar pemilik telepon genggam tidak memanfaatkan waktunya dengan cerdas. Padahal, rata-rata manusia Indonesia memanfaatkan waktunya untuk memelototi gajetnya 4-5 jam per hari. Tapi, tidak ada hasil.apa-apa yang dia dapatkan karena memang tidak punya fokus yang jelas saat browsing di internet. Yang dilihat justru hal-hal yang akan menambah buruk masa depannya.


Jadi, mau terus menerus miskin atau sebaliknya mau terus-menerus bertambah kaya, itu soal pilihan hidup. Soal fokus, soal memanfaatkan waktu, soal solusi atau problem. Bukan soal takdir. Sebab, takdir hidup manusia bisa diubah dengan hukum sebab-akibat. Hanya takdir kematian yang tak bisa diubah lagi karena itu hak prerogratif Tuhan.


Jadi, masih mau berkutat dengan bagaimana caranya bisa lancar membayar cicilan vario (problem) atau bagaimana bisa meningkatkan pendapatan hingga sepuluh kali lipat (solusi) dari sekarang? Keputusan terletak di tangan Anda sendiri!* (AMONG KURNIA EBO)

LihatTutupKomentar