-->

AOLA CAFE, PACIRAN: Ngopi Asik View Laut, Bisa Tampung 222 Pengunjung




LENSADESA. Awal Pebruari 2021 ini Paciran punya destinasi baru yang asik buat kongkow. Telah dibuka kafe Aola. Dibangun tepat di bibir pantai dengan view laut biru dan warna-warni perahu nelayan. Sanggup menampung dua ratus pengunjung. Punya arena bermain anak dan working space area. Apa yang membuat Anda tidak  akan datang ke sana?


"Kita ingin di Pantura Lamongan ini ada tempat nongkrong yang murah meriah tapi viewnya yang beda. Bukan itu saja, bisa dijadikan tempat ngumpul bareng untuk sesuatu yang produktif. Kita siapkan working space area, semua orang bisa datang ke Aola sambil membahas apa saja. Suasana yang santai dan nyaman akan membuat apa yang dibahas akan cepat kelar. Ide-ide cerdas akan mudah keluar," jelas Pradita Aditya, owner Aola Cafe, mengawali perbincangan dengan  LensaDesa.



Pada awalnya Adit resah mengapa di sepanjang jalan Tuban - Paciran - Gresik ini tidak ada kafe yang representatif buat berkumpulnya anak muda. Apalagi yang mampu menampung pengunjung dalam jumlah besar hingga ratusan orang. Atau menjadi tempat refreshing bagi keluarga yang dapat memanjakan seluruh anggota keluarga, baik yang muda, tua, maupun anak-anak di satu tempat. 


"Karena itulah, begitu ada lokasi bagus yang tidak jauh dari WBL langsung kita eksekusi. Jadilah Aola yang seperti sekarang ini. Moga-moga kita bisa melayani semuanya secara memuaskan," jelas pria ramah ini.


Hanya butuh kurang dari enam bulan untuk membangun Kafe Aola mulai perencanaan, perataan lahan, pembangunan, pembentukan tim, hingga launching. "Ya, Alhamdulillah, lancar dan dimudahkan semuanya. Nggak ada kendala yang berarti," tandasnya.



Bagi pengunjung, ada tiga pilihan yang disiapkan oleh Kafe Aola. Pertama, tempat duduk di ruangan utama kafe. Kedua, duduk di luar ruangan di bawah pohon-pohon yang sudah ditata asri. Ketiga, di hamparan pasir yang menghadap bibir pantai, yang satu lokasi dengan arena permainan anak-anak. Jadi, lantainya pasir putih dan angin lautnya bisa langsung menerpa wajah.


"Satu lagi, kita juga menyiapkan working space area. Itu untuk memfasilitasi teman-teman yang datang tidak sekedar ingin ngopi, tapi juga ingin meeting untuk rapat proyek atau membahas agenda kegiatannya. Cuma kalau ruang yang ini memang harus janjian dulu sama tim marketingnya. Biar bisa diatur jadwalnya, fasilitas yang dibutuhkan, atau mungkin snack khusus yang dibutuhkan. Juga berapa banyak orangnya yang akan hadir," ujar Adit, yang alumnus Fakultas Hukum Unair ini.



Untuk harga minuman kopi dan makanan kecil lainnya, Aola juga tidak membanderol harga yang bisa menguras dompet. "Nggak. Harganya juga kayak harga warung biasalah. Ibaratnya punya duit Goceng aja bisa nongkrong di Aola kok. Jadi nggak perlu takut bakal miskin kalau ngopi di Aola. Ini kafe buat siapa saja, price-nya juga ramah. Jangan berpikir karena bangunannya yang gede terus  menunya akan mahal. Nggak begitu. Kita hanya memberi value yang lebih saja. Biar nuansa dan sensasinya pas dengan selera anak muda," tandasnya.


Karena sejak awal Kafe Aola didesain untuk bisa menampung ratusan orang, tentu saja area parkir yang luas juga sudah disiapkan. Aola bisa menampung puluhan mobil dan motor pengunjung yang datang. Arena parkirnya ada di depan dan sisi samping bangunan Aola. Cukup kalau untuk seratus motor.


Khusus untuk malam Minggu  pengunjung akan mendapatkan sajian tambahan berupa live musik. Sudah ada grup band yang diminta Adit untuk tampil secara rutin tiap Sabtu malam. Sedangkan malam-malam yang lain sifatnya hanya insidentil dan spontanitas.



"Aola juga memfasilitasi tempat kalau ada teman-teman kaum muda yang punya grup band dan ingin tampil atau unjuk gigi di Aola. Cuma ya perlu koordinasi dulu dengan kita. Anggap saja Aola menjadi sarana latihan dan menambah jam terbang. Siapa tahu fansnya juga bisa bertambah setelah tampil di Aola," tambah Adit.


Ke depan, katanya, bukan hanya live musik yang akan ditampilkan di Kafe Aola. Tapi, aneka talenta dan potensi anak-anak muda juga akan diberi ruang untuk berekspresi. "Mungkin stand up comedy. Mungkin baca puisi. Mungkin pantomim. Mungkin sulap. Atau hipnosis. Atau apa saja yang bisa memunculkan kreativitas mereka. Pendek kata, agar Aola bukan hanya menjadi tempat ngopi, tapi juga tempat untuk mengasah kreativitas dan produktivitas. Saya yakin banyak anak muda Lamongan yang berbakat kok. Cuma tidak tahu harus tampil di mana untuk menunjukkan kelebihannya itu," jelas penyuka olahraga berkuda ini.


Aola akan buka mulai jam sepuluh pagi hingga jam sepuluh malam jika situasi normal nanti. Namun, untuk sekarang ini, karena situasi pandemi maka jam buka tutupnya Aola mengikuti ketentuan dari pemerintah.* (FAQIN HAIKAL)

LihatTutupKomentar