-->

IMAM MUSLICH KARANGBINANGUN: Cetak Duit 5 M dari Gerobak Cao



Pengiriman Sirup untuk Para Mitra

LENSADESA. Bisakah bisnis gerobakan memiliki omset hingga milyaran? Kalau dipikir-pikir rasanya memang mustahil. Tapi taukah Anda, Imam Muslich bisa mewujudkannya. Tekad yang kuat, mimpi yang besar, dan kerja keras tanpa putus adalah kunci utamanya.

Siapa sangka produk kemitraan Es Caola 99 yang bentuknya gerobakan yang dibangun oleh Imam Muslich, berawal dari desanya di desa Mayong, Karangbinangun, Lamongan itu, kini sudah memiliki hampir 600 outlet dan menyebar di seluruh kota di Indonesia.

"Semua hal bermula dari yang kecil. Asal ditekuni pasti bisa besar. Es Caola ini dimulai dari satu gerobak. Dimulai tahun 2013. Sekarang sudah mencapai 555 gerobak di puluhan kota," ucap Imam Muslich kepada LensaDesa, mengenang perjalanan usahanya.

Ya, suami dari Luluk Humaidah, yang  lebih terkenal dengan panggilan Imam Caola itu, kini punya usaha gerobakan yang omsetnya milyaran. Jika dihitung-hitung, tak jauh dari angka lima milyar per bulan omset yang bisa diraup dari keseluruhan outletnya.

Imam Muslich dan Luluk Hamidah

"Dari yang ratusan itu, yang sepuluh punya saya sendiri, yang dikelola isteri, dan sisanya adalah milik mitra. Karena dari awal kita ingin sukses bersama, maju bersama mitra kami, supaya makin banyak orang yang punya usaha dengan cara yang mudah, minim resiko,  keuntungannya besar, dan bisa dilakukan siapa saja tanpa skill khusus," jelas Imam.

Awalnya, kata Imam, ia hanya punya uang 500 ribu saja. Dari situlah ia membuat gerobak, lalu mencari ide, kira-kira produk apa yang disukai semua usia, tidak ada pantangan, bahan bakunya mudah. Ketemulah ide untuk berjualan es cao. Siapa sangka dengan modal hanya lima ratus ribu kini uang itu sekarang berbiak  menjadi lima milyar per bulan.

"Cao ini kan minuman yang ada sejak jaman nenek moyang. Jadi, karena sudah familiar, pasti mudah dijual. Bisa diminum mulai anak kecil, orang dewasa, hingga kakek nenek. Berarti ada peluang besar di situ. Bedanya adalah saya menjualnya secara kekinian. Mengikuti trend. Memakai gerobak dengan desain yang ceria dan ada mereknya. Es CaoLa 99," tuturnya.

Dari satu gerobak itulah Imam kemudian memiliki sepuluh gerobak yang tersebar di beberapa pojok sekolah dan pusat keramaian di Lamongan. Karena usahanya ini mudah dijalankan, gampang berkembang, dan keuntungannya mencapai 100% maka ia tawarkan kepada teman-temannya khususnya yang belum punya usaha sendiri untuk bermitra mengembangkan usaha gerobak es caonya. Apalagi cara bermitranya cukup mudah.

Gerobak Es Caola untuk Para Mitra

"Waktu itu, mitra cukup setor Rp 4 juta, sudah saya siapkan semuanya. Mulai gerobak, peralatan, sirup, dan lain-lain. Diberi pelatihan sehari langsung bisa buka outletnya. Rata-rata mitra saya sudah balik modal dalam satu atau dua bulan. Itu yang membuat Es Caola cepat berkembang sampai kita kuwalahan melayani. Saking banyaknya yang berminat menjadi mitra," tandasnya. Dari Lamongan akhirnya gerobaknya itu kini menasional.

Terhadap para mitranya itu, Imam tidak memungut royalty apapun dari hasil penjualan. Baik royalty bulanan maupun tahunan. "Pokoknya hasil penjualan dan keuntungannya  100% full untuk pemilik outlet. Saya hanya mengharuskan membeli sirupnya saja dari saya karena untuk menjaga konsistensi rasa di semua outlet. Karena sudah memakai bendera Es Caola 99, otomatis di semua outlet rasanya harus sama," ujarnya.

Sebagai rasa cintanya pada kampung halamannya, Lamongan, ia memang sengaja memilih kata Caola sebagai mereknya.  Artinya, cao dari Lamongan, cao asli Lamongan, atau cao yang akan membesarkan nama Lamongan. La adalah identitas  Lamongan yang akan melekat di mana pun gerobaknya berada. "Saya bangga sebagai orang Lamongan," ujarnya mantap.

Tiap Tahun ada Halal Bihalal Para Mitra

Di akhir perbincangan Imam mengatakan jika ada yang ingin menjadi mitra Es Caola bisa datang langsung ke desa Cupurejo, Karangbinangun atau lebih mudah dengan telepon dulu ke no WA 0815 5307 2809 untuk janjian ketemu. Di Lamongan sendiri outlet Es Caola telah ada di 55 titik dan masih terbuka dikembangkan di banyak titik lainnya.

"Ini seperti dodolan banyu, Mas.  Gampang banget.  Cuma di Es Caola banyune kita bikin seger supaya hasilnya juga segerrrrr," ujar Imam berseloroh. 

Dari usaha es caonya ini memang terbukti kehidupan Imam bisa berubah drastis. Bisa haji, bisa umroh tiap tahun, bisa membuka lapangan kerja bagi ratusan orang, dan bisa memenuhi semua kebutuhan hidupnya dengan layak. Kelima anaknya kini dimasukkan ke pesantren terbaik, supaya kemandiriannya terbentuk sejak dini dan bekal agamanya kuat sejak masih kecil.* (Yunus HS)
LihatTutupKomentar