-->

SENDANG BAWONO, DEKET AGUNG: Ikon Wisata Baru di Lamongan Selatan

SENDANG BAWONO, DEKET AGUNG: Ikon Wisata Baru di Lamongan Selatan
SENDANG BAWONO, DEKET AGUNG

LENSADESA. Kawasan Lamongan selatan akan punya ikon wisata baru yang tak kalah unik dan menariknya. Hari Minggu lalu ikon baru wisata itu sudah diresmikan. Namanya Sendang Bawono. Lokasinya di desa Deket Agung, Kecamatan Sugio, Lamongan. Peresmian ini lengkap dihadiri oleh perangkat desa, tokoh masyarakat, Camat dan Koramil. Dan berlangsung sangat meriah.

Mujiono, SPd, Kepala Desa Deket Agung, tanggal 20 Juli 2020 kemaren telah membuat acara yang gemebyar di desanya yang melibatkan seluruh warganya. Namanya Festival Kuliner Mletuk dan Tumpeng Segunung Blanggor.

Dua acara ini untuk menandai perayaan Hari Ulang Tahun desa Deket Agung yang ke-451. Dipaskan dengan berdiri dan adanya desa Deket Agung serta bertepatan diangkatnya kepala desa pertama kali yang memimpin desa ini pada 20 Juli 1569.

PERESMIAN OLEH KEPALA DESA BERSAMA MUSPIKA SUGIO

Perayaan Festival Kuliner Mletuk ini sekaligus dibarengkan dengan program pertamanya sebagai kepala Desa yang baru dijabatnya enam bulan sejak dilantik awal tahun 2020 ini.

"Saya melihat ada potensi yang beda di desa kami. Ada sendang yang lumayan luas dan airnya jernih. Sekelilingnya juga rindang. Ada kehidupan masyarakat yang masih guyub dan alami. Ada beberapa budaya lokal yang masih terpelihara di sini. Saya nilai itu semua itu adalah potensi untuk dijadikan desa wisata. Dan sebagai ikonnya kami pilih Sendang Bawono. Yang artinya, danau jernih di tepi hutan. Dengan ikon ini kami berharap Sendang Bawono akan jadi alternatif kunjungan wisata bagi banyak orang," ujar Mudjiono.

Menurut Mujiono, Sendang Bawono akan dijadikan sebagai magnet utama. Orang tua bisa mengajak anak-anaknya berenang dan bermain air secara natural seperti anak-anak kecil jaman dahulu. Di air yang sehat dan aman untuk keselamatan anak-anak. Selain itu di kanan kirinya kita akan dirikan warung-warung dengan menu masakan tradisional hasil olahan warga desa ini. Kombinasi suasana yang alami, sendang tempat bermain, dan aneka kuliner tempo doeloe akan menjadi daya tarik tersendiri," lanjut Mujiono.

Ditambahkannya, bahwa pengelola Desa Wisata Sendang Bawono juga telah menyiapkan puluhan sepeda onthel kuno yang juga nanti akan dijadikan sebagai atraksi wisata desa ini. Yakni, keliling desa naik sepeda onthel dengan rute yang telah dibuatkan. 

SEPEDA KUNO BUAT GOWES

"Jadi, pengunjung nanti bisa menyewa sepeda onthel kompeni kami untuk dibuat ramai-ramai keliling desa. Bunyi kring-kring yang khas dari sepeda onthel akan menjadi orkestra musik tersendiri. Kami sudah siapkan sekitar 30 sepeda berikut dengan pakaian khas Jawanya. Yang itu nanti pasti akan bagus buat yang mau selfi-selfi. Baik sendiri maupun rame-rame. Semacam gowes tapi tempo dulu," terangnya.

Mujiono optimis Sendang Bawono akan berhasil diperkenalkan sebagai obyek wisata baru yang akan booming dan punya dampak yang sangat positif bagi masyarakat Deket Agung.

"Saya berharap dengan adanya obyek wisata ini akan menghilangkan angka pengangguran di desa ini. Kemudian akan banyak aktivitas ekonomi yang bisa menambah income ibu-ibu desa kami. Di sisi yang lain ini akan membuat desa Deket Agung semakin terkenal. Seiring dengan hal itu maka pendapatan desa akan meningkat yang hasilnya nanti juga akan dikembalikan untuk pembanguan desa dan peningkatan kualitas hidup warga," tandasnya.

Camat Sugio, Rahmat Sugiyono, dalam kata sambutannya mengatakan rasa salutnya atas ide dan inisiatif dari Kepala Desa, tokoh masyarakat, dan warga Deket Agung yang telah jeli melihat potensi desanya. Mengangkat sesuatu yang sesederhana dan tampak sepele menjadi sesuatu yang mempunyai daya tarik besar dan mengemasnya secara cantik. "Saya salut dan bangga dengan inovasi dari bawah seperti ini. Pertanda warga sudah berpikir maju dan mandiri. Ini sungguh satu hal yang luar biasa. Desa Deket Agung akhirnya punya jati diri sekaligus punya potensi dan obyek wisata yang akan menghidupkan mata rantai perekonomian warganya. Saya yakin ke depan, Sendang Bawono tidak akan kalah dengan obyek-obyek wisata di Kabupaten Lamongan lainnya. Khususnya yang berada di wilayah kawasan selatan. Kita tahu di kawasan selatan ini, masih sangat kekurangan obyek wisata alternatif bagi masyarakat luas," ucap Rahmat Sugiyono.


Di akhir perbincangan dengan Lensa Desa, Mujiono menggarisbawahi bahwa adanya Sendang Bawono sebagai ikon wisata desa, yang ditandai dengan Festival Kukiner Mletuk yang berjalan lancar dan meriah, tak lepas dari dukungan dan kekompakan semua perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat yang menghilangkan ego masing-masing demi kepentingan yang lebih besar yakni memajukan desa Deket Agung secara bersama-sama dan dengan kompak.

"Pak Bambang dan Pak Daryono ini misalnya adalah tokoh masyarakat yang didengar pendapatnya oleh warga. Makanya saya selalu mengajak beliau-beliau  untuk duduk bersama dan berembug ketika desa membuat rencana apapun. Bagaimana pun mereka punya pengalaman hidup yang lebih panjang sehingga pertimbangan-pertimbangannya harus kita dengarkan. Begitu juga dengan anak-anak muda karang taruna," ujarnya.* (Yunus H Syam)
LihatTutupKomentar