LENSADESA. Sempat dua kali ikut kontestasi, akhirnya Zahri Ismanu bisa terpilih dan dipercaya warga Kembangbahu saat bertarung yang ketiga kalinya. Peningkatan kesejahteraan ekonomi warga kini menjadi fokus utama program kerjanya. Apa saja yang telah dilakukannya?
Saat ditemui LensaDesa, kepala desa yang terbilang gaul dan membumi ini sempat memaparkan banyak impiannya. "Masyarakat secara umum dan anak muda yang akan menjadi target program kita. Ini baru setahun dan langsung berhadapan dengan covid, jadi banyak planing yang tertunda. Namun, saya optimis nanti akan terlaksana. Pelan-pelan yang penting terealisasi," ungkapnya mengawali perbincangan.
Anak-anak muda yang jumlahnya sangat banyak dan belum semuanya memiliki produktivitas tinggi juga akan menjadi perhatian Zahri. "Ini akan kita pikirkan dan arahkan ke depannya. Bukan hanya di sektor pertanian dan perdagangan. Mungkin ke sektor jasa atau pariwisata atau bentuk lainnya. Akan kita carikan format yang pas. Kita akan rembug dengan semua perangkat desa dan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk dengan LMD. Saya sedang melakukan pendekatan dengan anak-anak muda desa ini," jelasnya.
Menurut Zahri Ismanu, desa Kembangbahu yang mempunyai 777 KK dengan 19 RT di dalamnya, punya keunikan yang berbeda-beda. Untuk itulah, ia merasa harus bijak dalam membuat prioritas-prioritas pembangunan.
"Seperti di timur desa, ada embung besar yang sangat potensial untuk kita kembangkan. Baik sebagai even lomba mancing atau tempat wisata desa. Sudah ada rencana untuk menanam sekeliling embung dengan pohon-pohon yang daunnya rindang dan rantingnya melebar. Kalau nanti sudah tumbuh itu bisa menjadi sarana rekreasi masyarakat. Kemudian bisa membuat even sesering mungkin. Kanan kiri embung kita bisa buatkan warung-warung kuliner yang dikelola warga. Dengan demikian, potensi embung akan memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat. Selama ini memang baru sebatas untuk pengairan sawah saja. Potensi itu yang akan kita buat multifungsi. Supaya dampak ekonominya lebih terasa," ungkap Zahri.
Satu lagi yang akan terus disupport oleh Kepala Desa yang dilantik pada 7 November 2019 ini adalah keberadaan SSB (Sekolah Sepak Bola) Satria Muda yang sudah mulai dikenal gaungnya. Sekolah sepak bola yang memanfaatkan lapangan Kembangbahu yang cukup luas itu dikelola bersama mantan Pemain Persela, Eko Jhony Budhiarto.
"Sekarang muridnya 150-an lebih. Usianya dari 9-14 tahun. Dibagi dalam tiga kelas kategori umur. Siswanya bukan hanya dari sini saja. Tapi banyak yang dari desa lain dan kecamatan lain. Ini sangat positif. Maka kita dukung sepenuhnya untuk semakin berkembang. Semoga saja nanti akan muncul bibit-bibit pemain bintang masa depan untuk sepakbola Indonesia dari SSB ini. Dan itu akan membawa nama Kembangbahu ikut terkenal," jelasnya.
Kalau berjalan sesuai rencana dan programnya, kata suami dari Azizah ini, maka SSB Satria Muda akan menjadi salah satu ikon baru dari Desa Kembangbahu. Selain Eko Jhony Budhiarto, SSB Satria Muda juga dibantu sejumlah pelatih dasar dan pelatih kiper, yakni Sarni, Suryono, dan Najibullah.
Dituturkan oleh Zahri, bahwa dalam waktu dekat ia akan menyerahkan bantuan rumah layak huni untuk tujuh keluarga kurang mampu. "Ada dananya dari Pemda. Saya ingin semua warga Kembangbahu punya rumah yang layak standar kesehatan. Juga peningkatan ekonomi yang lebih baik. Pengentasan kemiskinan harus menjadi program utama. Semua dana harus tepat sasaran dan diterima yang berhak. Sesuai peruntukannya dan semuanya transparan," tandas bapak dari Zendhi Fahmi dan Wafiq Wahyu ini.
Satu lagi program lain yang sedang dirancang oleh pemerintah Desa Kembangbahu adalah pemerataan saluran Air PAM. Di area wilayah selatan desa ternyata masih banyak yang kesulitan mendapatkan air bersih kalau terjadi kemarau panjang.
"Ini problem klasik. Maka saya punya prioritas harus bisa diselesaikan selama saya menjabat sebagai Kepala Desa. Tidak mudah memang, tapi ini menjadi agenda penting untuk segera direalisasikan. Karena air adalah sangat fital, menyangkut soal hidup dan kehidupan. Dan itu hak semua warga," tandasnya.* (Yunus Hanis Syam)