-->

SUTIKNO, CAMAT KEMBANGBAHU: Kondusif Karena Komunikasi dan Koordinasi Yang Intensif

 


LENSADESA. Kecamatan Kembangbahu yang terdiri atas 18 desa dan 77 dusun selama ini selalu dalam suasana yang kondusif dan terkendali. Pembangunan di desa bisa berjalan normal dan terus bertumbuh. Komunikasi dan koordinasi yang rutin antar kepala desa ternyata menjadi kuncinya.


"Saya senang membaca perkembangan kemajuan desa dari LensaDesa. Media seperti ini sangat kita butuhkan. Supaya masyarakat luas tahu apa saja yang telah dikerjakan oleh kepala desa bersama perangkatnya. Baik untuk pembangunan fisik maupun mengangkat potensi-potensi  ekonomi yang ada di desa atau mengatasi problem-problem sosial yang terjadi di masyarakat. Publikasi lewat media juga menjadi bagian dari  transparansi publik," ujar Sutikno, SPd, MM, Camat Kembangbahu, membuka perbincangan.


Meski baru menjabat enam bulan sebagai Camat Kembangbahu, Lamongan, namun Sutikno sangat paham dengan wilayahnya. Sebab, sebelumnya ia sudah pernah  selama dua tahun menjabat Sekcam (Sekretaris Kecamatan). Peta geografis dan kondisi kultural Kembangbahu sudah sangat ia hapal di luar kepala.


"Secara umum Kembangbahu ini sangat kondusif. Aman tentram dan pembangunan bisa dilakukan secara berkesinambungan di tiap desa. Keamanannya juga terjaga stabil dan normal. Bencana alam juga nihil. Banjir juga tidak terjadi meskipun di kecamatan lain hal itu masih menjadi problem yang sering terjadi. Jadi, Kembangbahu ini tinggal fokus kepada percepatan pembangunan dan memberdayakan potensi-potensi desanya," jelas peraih penghargaan SAKIP (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dengan nilai A atau Hijau ini.


Saat membawahi 18 kepala desa dengan 77 kepala dusun, dengan SDM yang berbeda-beda kapasitasnya, Sutikno mengakui itu bukan pekerjaan yang ringan dan sepele. Meski juga bukan hal yang berat. Karena semua hal atau problem pasti ada solusinya kalau dibicarakan secara terbuka. Kapasitas SDM bisa pelan-pelan ditingkatkan dengan banyak pertemuan dan tukar pikiran.


"Yang pasti, saya sudah punya kuncinya. Yakni, komunikasi dan koordinasi. Saya secara rutin mengumpulkan mereka dan mendengarkan program-programnya. Komunikasi penting supaya kalau ada sumbatan-sumbatan bisa cair. Koordinasi juga penting supaya tidak terjadi overlapping. Kita ingin semua bisa berjalan selaras, lancar, dan tercapai tujuan akhirnya. Kepentingan masyarakat adalah yang terpenting. Itulah sebabnya saya ingatkan berulang kali kepala desa itu tidak boleh bersikap egosentris," tandasnya.




"Sebagai Camat, saya memang tidak bisa terlibat atau melakukan intervensi terlalu dalam. Hanya bisa memberikan arahan, pertimbangan, atau semacam supervisi. Semua itu untuk kebaikan bersama. Baik bagi Pemda, bagi Desa itu, atau hubungannya dengan desa lainnya.  Makanya komunikasi di antara kepala desa menjadi sangat penting ditekankan," tambahnya.


Soal prioritas pembangunan di desa, lanjut Sutikno, adalah kewenangan kepala desa  dengan perangkatnya. Tentu saja setelah ada tukar pikiran lewat Musrenbangdes (Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa). Termasuk di dalamnya BPD. "Mereka lebih paham potensi desanya, masalahnya apa, dan apa yang harus diprioritaskan untuk dibangun atau diselesaikan. Asalkan semua sudah sesuai aturan, kita tinggal mendorongnya agar segera terealisasi," ucapnya.


Sutikno menambahkan satu lagi yang kini menjadi PR baginya dan sedikit demi sedikit mulai bisa diwujudkan. Yakni membangun jalan poros antardesa. Supaya semua desa bisa terhubung. Antardesa bisa makin menyatu karena jalur transportasi atau infrastrukturnya terbangun dan menyambung.


"Kalau antardesa bisa terhubung karena ada jalan porosnya kan masyarakat akan terbantu. Misalnya kalau mau mengangkut hasil pertanian dan perdagangan atau membawa orang sakit, atau acara yang melibatkan beberapa desa maka akan menyingkat waktu dan menjadi lebih efisien bagi semua pihak, terutama warga yang bisa memanfaatkan jalan itu untuk sarana mobilitas sehari-hari. Sempat terhenti karena kondisi pandemi kemaren, sekarang siap kita mulai lagi. Semoga segera terealisasi," ucap Sutikno di akhir perbincangan.* (YUNUS SYAM / MIFTAH MM)

LihatTutupKomentar