-->

SUJIRMAN SHOLEH, CAMAT SUGIO: Genjot Pengembangan Desa Wisata dan Produksi Holtikultura

 



SUJIRMAN SHOLEH, CAMAT SUGIO

LENSADESA. Sebagai camat baru di wilayah Kecamatan Sugio, Sujirman Sholeh langsung tancap gas ketika diamanahi mengembangkan wilayahnya. Pemetaan wilayah segera dilakukan. Sektor pariwisata dan pertanian menjadi prioritas dalam program kerjanya.


Ditemui di kantornya, Sujirman Sholeh, Camat Sugio, menyambut antusias kedatangan LensaDesa yang datang tiba-tiba karena kebetulan sedang melintas di daerah ini.


"Saya senang sekali ada media seperti LensaDesa yang misinya mengangkat sisi-sisi desa secara positif. Terutama potensi-potensi yang ada dan tokoh-tokoh lokal yang berjuang untuk pemberdayaan di desanya. Ini sebentuk suport yang baik, yang akan membuat desa bisa lebih dikenal potensi lokalnya dan segala sumber dayanya. Sebagai camat saya siap membantu memberikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh media yang konsen dengan pemberdayaan desa," ucap Sujirman penuh semangat.


Dikatakannya, bahwa begitu dilantik menjadi camat tahun lalu, ia langsung secepatnya membuat peta potensi desa-desa yang berada di wilayah kecamatan Sugio.


"Secara umum saya bagi menjadi dua teritorial besar. Yakni wilayah utara dan wilayah selatan. Wilayah utara yang penuh lahan subur dan sumber air adalah daerah dengan potensi pertanian yang harus dikembangkan dengan produk unggulan terutama holtikultura. Sedangkan wilayah selatan yang dekat dengan hutan dan agak kering bisa diarahkan menuju pengembangan wisata desa sesuai potensinya. Untuk itu, saya sering sidak sendirian untuk mengecek langsung ke lokasi. Selanjutnya memberikan arahan-arahan kepada desa-desa tersebut agar bergerak maju sesuai potensi yang ada di desa itu," ucap Sujirman yang pernah menjadi kepala Bank Pasar ini.


Untuk wilayah Sugio utara, menurut Sujirman, pengembangan budidaya tanaman hortikultura mulai digiatkan. "Agar masyarakat tidak terpaku pada tanaman padi saja maka harus mulai dikenalkan dengan tanaman lain yang lebih produktif dan lebih menguntungkan. Seperti bawang merah, melon, kangkung dan sebagainya. Tentu saja harus didukung dengan teknologi yang tepat. Nantinya kita bisa mendatangkan ahlinya untuk berbagi ilmu. Juga kemungkinan melakukan studi banding ke daerah lain yang sudah berhasil. Kerja sama yang baik dengan semua pihak tentu menjadi faktor penting. Kalau semuanya bisa bersinergi maka kemajuan dan kemakmuran yang diharapkan semua masyarakat akan lebih mudah tercapai," jelasnya.

Gondang Park. Destinasi Wisata Yang Ngehits


Sementara untuk wilayah selatan, Sujirman melihat sudah ada potensi-potensi wisata yang dikembangkan dengan baik oleh sejumlah desa. Mulai adanya G Park, Sendang Bawono, dan lain-lain. Itu juga harus kita suport. Terutama UKM-UKM yang bisa ditumbuhkan dari adanya wisata desa. Kalau mata rantainya bisa terhubung semua maka dampak ekonominya juga akan dirasakan oleh masyarakat luas.


"Memimpin lebih dari 20 desa memang tidak mudah. Tapi dengan komunikasi yang baik pasti  bisa dilakukan. Mengapa? Karena kualitas SDM tiap-tiap desa di Sugio ini tidak sama. Ada kepala desa yang hanya tamatan SMP atau SMA. Ada yang sarjana. Jadi, pola pendekatannya tidak bisa sama. Dalam hal ini sebagai camat adalah mengayomi semuanya dan membuat formula yang pas. Agar arahan-arahan kita bisa sampai dengan baik, akurat, dan efektif dan pada akhirnya bisa direalisasikan dalam bentuk program yang nyata. Ada yang bisa menerima dengan cepat, ada yang juga dorongan dan komunikasi berkali-kali baru ada kesepahaman. Sekali lagi memang tidak mudah, tapi itulah tugas kita. Kecamatan harus bisa mengayomi, menyerap aspirasi, dan bersinergi dengan semua kepala desa dengan segala potensi dan SDM di dalamnya," terang PNS yang mengawali karir di Dinas Keuangan Pemda Lamongan ini.


Bakti Sosial Beberapa Perguruan Silat di Sugio


Satu hal lagi yang menjadi konsen Sujirman adalah menjaga stabilitas keamanan di wilayahnya. Ini mengingat di hampir semua desa di Sugio banyak berdiri berbagai aliran perguruan silat. "Ini potensi tapi juga sekaligus bisa  menjadi sumber kerawanan jika tidak bisa dikelola dengan baik. Anak-anak muda itu energinya luar biasa. Maka harus bisa kita arahkan dan fasilitasi dengan tepat agar berkembangnya ke arah hal-hal yang positif," tandasnya.


Untuk itu selepas pandemi nanti Sujirman akan merencanakan ada gelaran festival bagi perguruan-perguruan silat yang ada. "Agar terjadi kompetisi yang sehat maka harus disiapkan wadahnya. Mereka juga bisa bertarung secara fair dengan aturan-aturan yang disepakati. Tentu saja akan ada hadiah bagi mereka yang menang. Itu sebagai bentuk penghargaan resmi dari pemerintah. Sekaligus untuk membangkitkan rasa percaya diri dan harga diri. Bukan tidak mungkin dari kegiatan semacam itu akan terpantau potensi-potensi yang bisa kita dorong untuk menjadi atlet di level nasional. Kita akan mulai dengan menjalin komunikasi  dengan semua perguruan silat yang ada. Dengan begitu, kita berharap Sugio ini akan menjadi daerah yang maju, kondusif, dan makmur atau sugiyo, sejahteralah," tandas Sujirman.* (YUNUS HANS)

LihatTutupKomentar