-->

MBAH KIDJO, SLEMAN, YOGYAKARTA: Didapuk Jadi Presiden Ikan Gabus Indonesia dan Resep Paten 3-S

 


LENSADESA. Dalam lima tahun terakhir budidaya ikan gabus memang menjadi trend di kalangan pelaku usaha perikanan. Sudah banyak petani gabus bermunculan di berbagai daerah. Bukan saja di Jawa, bahkan sampai Sumatera dan Kalimantan. Sebuah Balai Benih Ikan bahkan sudah mengembangkannya secara intensif. Mengapa budidaya ikan gabus semakin marak?


Ada banyak faktor sebagai alasannya. Menurut Mbah Kidjo, pembudidaya ikan gabus dari Dusun Kiyudan, Desa Sendangtirto, Minggir, Sleman, Yogyakarta, alasan pertama orang membudidayakan ikan gabus adalah karena margin keuntungannya. "Harga di tingkat petani saat ini Rp 60 ribu per kilonya. Dibandingkan ikan air tawar lainnya, jelas lebih menguntungkan. Padahal, teknik budidayanya relatif sama. Sementara ikan gabus punya keunggulan lain tahan stres, tahan penyakit, dan angka kematiannya sangat kecil. Permintaan gabus juga makin tahun makin meningkat," ungkap Mbah Kidjo.


Meskipun budidaya ikan gabus ini relatif mudah, apalagi bagi yang sudah pernah memelihara ikan lele, namun Mbah Kidjo mengingatkan pentingnya petani gabus memegang kunci utamanya. Apa itu? "Harus konsekuen dengan kunci 3-S kalau hasilnya mau optimal. Ikan yang ditabur sejak awal harus Seragam, Seumur, Seinduk. Kalau mau memenuhi tiga kriteria itu maka kanibalisme di kolam tidak akan terjadi. Gabus tidak mau menyerang ikan sekoloninya. Yang seumur dan seinduk. Tapi bisa menghajar pendatang yang baru masuk," bebernya.



Oleh karena itu, jika petani mau membeli bibit ikan dari pembenih harus memastikan bahwa ikannya tidak bercampur dari indukan berbeda. "Prinsipnya 3-S itu. Ikan gabus ini sangat memegang teretorialnya. Segerombolan kerumunan gabus dari induk yang sama tidak akan berkelahi. Tapi akan menjaga masuknya ikan baru dari klan yang berbeda. Bisa dihajar habis oleh penghuni lama," jelas Mbah Kidjo.


Itulah sebabnya tahap tersulit  dari budidaya ikan gabus adalah saat penjodohan indukan. Kadang bisa cepat, kadang bisa lama. Karena kalau dari klan yang berbeda butuh adaptasi yang tidak singkat. Seringkali penjodohan gagal. Pasangan tidak cocok. Salah satunya dihajar sampai mati. Makanya harus dipantau dengan teliti. Tapi sekali penjodohan cocok, itu bisa dipakai seterusnya. Jangan diganti lagi pasangannya," tandasnya.


Nama Mbah Kidjo memang sudah sangat populer di kalangan para pembudidaya ikan. Bukan hanya di Yogya. Tapi di seantero nusantara. Banyak tamu dari berbagai kota datang ke rumahnya yang nun jauh di pinggir barat kota Yogyakarta untuk belajar budidaya ikan gabus. "Dari mana-mana. Mulai Jambi, Palembang, Lampung, Kalimantan Selatan. Kalau dari Jawa Barat sampai Jawa Timur hampir merata. Cirebon, Pemalang, Pekalongan, Tasikmalaya, Banyumas, Cilacap, Solo, Magelang, hingga Bojonegoro dan Lamongan. Semua terdata di buku tamu itu," papar Mbah Kidjo.




Bukan hanya itu, nama Mbah Kidjo juga masuk dalam radar pantau KKP (Kementrian Kelautan Perikanan). "Beberapa kali tim dari Dirjen Perikanan datang ke sini. Bahkan Balai Benih Ikan dari Kalimantan sampai empat kali datang untuk belajar secara intensif model budidaya yang saya aplikasikan. Mereka juga yang memberi saran agar desa ini bisa dijadikan sebagai Desa Wisata Perikanan. Jadi, selain kampung budidaya gabus, juga bisa sebagai tempat belajar atau wisata edukasi bagi pelajar atau karang taruna. Ide ini sedang kami diskusikan dengan tokoh masyarakat Kiyudan," jelasnya.


Mengapa Mbah Kidjo kini menjadi rujukan banyak kalangan yang ingin belajar budidaya gabus? Tak lain karena Mbah Kidjo punya reputasi dan konsistensi yang sangat baik di bidang perikanan. Hampir sepanjang hidupnya dihabiskan sebagai petani ikan. Sejak tahun 90-an saat menekuni gurami, lele, hingga terakhir mulai pertengahan 2000-an fokus pada  ikan gabus. "Jadi, pengalaman saya di gabus ini sudah 15 tahun lebih. Sudah katam," ujarnya sambil tertawa renyah.


Kiprah Mbah Kidjo di pengembangan ikan gabus juga mendapat perhatian dari kalangan kampus. Sudah banyak dosen dan mahasiswa yang bertandang untuk bertukar pikiran. Ada juga untuk riset atau kuliah lapangan. "Sudah ada enam mahasiswa yang akhirnya menjadi sarjana ikan gabus setelah penelitian di sini. Kalau dari kalangan dosen, yang sering datang ke sini Pak Gandung Hardaningsih, pakar perikanan dari UGM. Ada juga pakar-pakar lainnya dari kampus lain. Lupa nama lengkapnya satu-satu," ucapnya.




Menurut drh. Rizqon Mubdi, alumni Pascasarjana Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, ke depan prospek ikan gabus ini akan sangat bagus. Mengapa? "Karena peluang pasarnya bukan saja sebagai ikan konsumsi. Tapi, nanti yang terbesar di sektor industrinya. Kebutuhan albumin bagi industri herbal atau farmasi akan meningkat. Kebutuhannya besar dan berkesinambungan. Ini akan sangat menguntungkan para petani gabus," paparnya.


Banyak riset membuktikan bahwa ikan gabus sangat banyak manfaatnya untuk kesehatan manusia. Terutama karena kandungan albuminnya. Untuk balita, albumin sangat baik untuk pertumbuhan dan pengembangan otak anak.


"Ikan gabus juga sangat bagus untuk mereka yang baru menjalani operasi di rumah sakit. Kandungan albumin akan mempercepat proses pengeringan dan pembentukan sel baru. Bagi ibu yang baru saja melahirkan, albumin bagus untuk mempercepat pemulihan kondisi fisiknya. Bahkan sudah banyak bukti, mereka yang menderita penyakit jantung, autis, dan diabetes proses sembuh normalnya lebih cepat setelah rutin mengonsumsi albumin," jelas Mubdi.




Sayangnya, kata Mubdi, kebutuhan besar ikan terhadap ikan gabus ini belum diimbangi dengan budidaya yang optimal dari para pembudidaya. Masih banyak yang petani yang membudidayakan dengan cara tradisional bahkan konvensional. Padahal, seharusnya semakin ke depan, petani harus semakin maju dan modern sehingga bis memenuhi semua peluang pasar yang ada secara berkesinambungan dengan hasil panen yang berkualitas.


Salah satu cara untuk mendapatkan hasil panen yang baik adalah dengan memanfaatkan probiotik dalam proses budidaya. "Probiotik itu bukan zat kimia, tapi mikroba. Jadi, bukan hanya memajukan budidayanya, tapi juga aman bagi yang mengonsumsi. Pemakaian probiotik, khususnya jika dicampurkan pada pakan ikan, akan memberikan banyak keuntungan. Ikan lebih sehat, pertumbuhannya lebih cepat, amoniak di dasar kolam bisa diurai, permukaan kolam juga tidak menimbulkan bau, dan yang jelas secara analisa usaha akan lebih efisien. Karena ikan lebih cepat besar, lebih cepat dipanen, sehingga mengurangi biaya akan. Probiotik membuat proses penyerapan pakan menjadi daging lebih maksimal. Hanya sedikit yang keluar menjadi feses (kotoran). Kolamnya sehat, ikannya sehat, yang makan juga sehat," tandasnya.


Salah satu probiotik yang disarankan dan sudah seringkali digunakan petani ikan adalah probiotik Rajalele. Para petani lele sudah lama mengenalnya. Probiotik bisa dipakai untuk budidaya ikan gabus dan jenis ikan air tawar lainnya. "Memang sedikit ribet karena petani harus mencampurkan probiotik ke pakan peletnya setiap hari. Sebelum pakan ditebar ke ikan, pakan harus dikocori dulu probiotik. Hasilnya ikan akan lahap makannya, cepat bongsor, cepat panen. Jadi, sedikit ribet kalau hasilnya lebih menguntungkan kenapa tidak? Daripada tidak diberi probiotik nantinya kolam dipenuhi amoniak yang menyebabkan ikan mudah stres, gampang kena penyakit, dan rentan mati?" tambah Irul Rohadi, petani gabus di Desa Dukuh, Banyuraden, Gamping, Sleman.


Sedangkan untuk pembenih, jelas Irul, probiotik yang biasa digunakan antara lain probiotik Masterfish. Probiotik ini cukup dikocorkan pada kolam indukan yang dijodohkan secukupnya, 3-5 tutup botol. "Itu semacam pengaman agar air sehat dan bebas jamur. Sehingga telor yang dihasilkan nanti punya daya tetas tinggi. Tidak gampang stres dan tidak mudah terserang jamur. Probiotik akan melindungi benih dari kemungkinan buruk," jelasnya.


Menurut Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha, pakar mikrobiologi dari Institut Teknologi Bandung yang sudah lama meneliti probiotik untuk budidaya ikan dan udang telah membuktikan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan probiotik di kalangan pembudidaya ikan. "Saya berani bilang bahwa probiotik ini adalah solusi bagi petani ikan agar terhindar dari kemungkinan resiko buruk selama menjalankan budidaya ikannya. Probiotik sudah seharusnya digunakan petani, baik di sektor pembenihan maupun pembesaran," paparnya.




Ada juga pertanyaan, apakah probiotik bisa  untuk menghilangkan bau busuk kolam? Kolam yang bau dan menimbulkan polusi lingkungan sebab utamanya adalah adanya amoniak yang tinggi di dasar kolam yang tak bisa terurai. Seiring dengan pemberian pakan yang jumlahnya lebih banyak. Solusinya adalah mengguyur kolam dengan probiotik X-Bloom. Cukup satu botol setiap kolam. Dalam beberapa jam kolam akan normal kembali.


Pemberian probiotik ini juga harus dilakukan ketika melihat ikan kesulitan bernapas atau megap-megap sehabis turun hujan. Hujan seringkali membawa polutan atau radikal bebas yang menyebabkan kolam tercemar, kekurangan oksigen, menumbuhkan bakteri patogen. Probiotik akan menetralisir hal buruk itu. Akan lebih bagus lagi hasilnya jika pemakaian probiotik ditambahkan lebih dulu tetes tebu sebelum diguyurkan ke permukaan kolam.* (A.K. EBO / ARIEF YP)

LihatTutupKomentar