-->

TUMBASMINDO CAFE, LAREN: Bikin Warkop Depan Kuburan, Ramainya Nggak Ketulungan

 


LENSADESA. Letaknya di tepi jalan raya utama Laren - Blimbing. Tapi, yang unik Warkop TumbasMindo letaknya persis di depan kuburan. Apakah sepi? Tidak! Sejak pagi sudah ramai. Kuburan boleh sepi, tapi warung harus tetap ramai, kata ownernya, Afian Pion.


Banyak yang bilang ide ini terlalu berani dan menerabas pakem. Dianggap gila. Ditertawakan pada awalnya. Nggak ada yang yakin bakal berhasil.



Pakemnya orang buka usaha harusnya menjauh dari kuburan. Sejak jaman nenek moyang prinsip itu sudah diyakini semua orang. Tapi itu tidak berlaku buat Fian. Mitos itu ingin dia patahkan secara radikal. Maka dibangunlah Warung Kopi TumbasMindo, persis di depan pintu gerbang sebuah kuburan? Di Jalan Raya desa Ketintang, Laren, Lamongan.


Bagaimana hasilnya? Wow, sungguh menakjubkan. Generasi milenial memang beda mindsetnya. Gak ada takut-takutnya sama kuburan. Nggak peduli siang, nggak peduli malam, warkop TumbasMindo tetap ramai oleh pengunjung.


"Awalnya pengen iseng aja sih. Pengen bikin warung tapi yang simpel, nggak ribet. Warungnya gede tapi semua menunya bisa disiapkan cepat. Persis seperti sebuah warung. Makanya yang ada di sini hanya ada minuman dan makanan ringan aja, cemilan, gorengan. Nggak ada makanan beratnya. Karena pasti ribet dan butuh banyak persiapan bahan. Itu kita hindari," jelas Fian mengawali perbincangan dengan LensaDesa.



Jam tujuh pagi Warkop TumbasMindo sudah dibuka. "Kan banyak orang berangkat bekerja ke arah kota. Sebagian pasti belum sarapan. Nah, kita siapkan sarapan ringannya di sini. Berupa kopi, roti, pisang bakar, dan menu andalan indomie rebus. Semua bisa disajikan dalam tempo cepat. Jadi, tidak akan mengurangi banyak waktu pelanggan," terangnya.


TumbasMindo memang baru dibuka Pebruari 2020 lalu. Sesaat sebelum datangnya badai pandemi. Jadi, sekarang persis satu tahun umurnya. Alhamdulillah, makin hari makin ramai sampai sekarang. Benar memang, bisnis kuliner itu nggak bakalan ada matinya. Selama orang masih butuh makan, selama itu warung kopi akan dicari orang. Makanya kami mau buka cabang yang kedua, sebentar lagi," tandas pegiat komunitas TDA Lamongan yang punya program bagi-bagi nasi box gratis tiap Jumat ni.


Yang datang ke TumbasMindo bukan hanya mereka yang pagi hari mau berangkat bekerja. Agak siang gerombolan ibu-ibu biasanya mulai berdatangan. Ada yang memang ingin kongkow, ada yang sekalian ingin mengadakan arisan. "Kebetulan lantai atas itu bisa menampung 50 orang mejanya. Jadi, komunitas-komunitas bisa janjian ketemuan di situ sambil mengadakan acara sambil juga kongkow menikmati kopi latte atau gorengan tempe," tambahnya.



Para remaja dan anak muda biasanya berdatangan mulai habis Maghrib hingga malam. Bukan saja dari desa Ketintang dan sekitarnya. "Pengunjung Mindo ini banyak yang datang dari kecamatan lainnya. Ada yang dari Blimbing, Solokuro, Laren, Payaman, Kalitengau, dan sebagainya. Yang radius perjalanannya di kisaran 7-10 km, banyak yang datang ke sini. Ada yang bareng pacarnya, ada yang rame-rame bareng anggota gengnya. Mereka tahu TumbasMindo dari mulut ke mulut," ujar Fian.


Menyediakan makanan minuman cepat saji, harga warung, dan tempat yang nyaman adalah tiga kunci penting yang dipegang oleh Fian. "Ada aneka menu kopi, harganya terjangkau dompet mereka, dan tempatnya bisa buat ngumpul banyak orang. Di situ kuncinya. Untuk servis lebihnya kita pasang wifi gratis dan colokan listrik di beberapa titik untuk memudahkan mereka ngecas HP," ujar pemuda ramah ini.


Hal lain yang diberikan TumbasMindo kepada pelanggannya adalah satu space di agak pojok lantai bawah, ia siapkan sebagai panggung aktualisasi. Ada panggung kecil, dengan peralatan musik secukupnya, dan mikrofon yang bagus, yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung warkop TumbasMindo yang ingin unjuk gigi dengan kreativitasnya.



"Jadi, yang ingin menyanyi, ingin baca puisi, ingin stand up comedy, ingin bikin konten tiktok, atau berkreasi apa saja, bisa memanfaatkan space atau panggung itu. Tujuan saya sih sederhana saja, siapa tahu ada bakat-bakat terpendam dari anak-anak muda sini yang butuh disalurkan. Kita sediakan tempatnya. Kalau mau bikin konten video youtube juga boleh kok. Kadang mereka punya ide-ide yang bagus, tapi kesulitan tempat untuk mengekspresikannya," tegasnya.


Sabtu dan Minggu adalah hari-hari sibuk bagi karyawan TumbasMindo. Pengunjung biasanya membeludak. Bahkan sering menolak karena sudah tidak ada tempat. TumbasMindo memang telah menjadi tempat kongkow favorit anak-anak muda Lamongan utara.* (A.K. EBO/ MIFTAH MM)

LihatTutupKomentar