-->

PEMANCINGAN EMBUNG LEPOK, KEMBANGBAHU: Stres Ilang, Pulang Bawa Ikan


 

LENSADESA. Hari Minggu desa Kembangbahu selalu ramai. Apalagi sejak dibukanya lokasi pemancingan Embung Lepok. Penghobi mancing menjadikannya sebagai tempat favorit untuk melempar joran. Saat diadakan lomba dengan berbagai door prize, peserta bisa ratusan pemancing.

Minggu kemaren adalah lomba mancing yang keenam yang diadakan panitia. Di tengah adanya wabah pandemik corona, mulanya panitia pesimis bisa mendatangkan banyak peserta. Tapi, di luar dugaan, pesertanya justru membludak. Sampai menolak karena titik lokasi yang disiapkan panitia juga terbatas.

"Banyak yang dari luar kota pesertanya. Ada yang dari Surabaya, Mojokerto, Jombang, Tuban, Kediri, bahkan Madiun. Total ada 150 peserta yang memadati arena pemancingan. Itu pun masih ada yang kita tolak dan kita minta datang lain waktu," ujar Mindarso, ketua panitia lomba pancing dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ini.


Menurut Mindarso, tidak ada aturan khusus untuk mengikuti acara lomba mancing di Embung Lepuk ini. "Hanya kita batasi membawa dua stik pancing. Setiap peserta kita beri satu botol minuman kemasan. Untuk tiketnya hanya Rp 80.000,- berlaku satu peserta. Arena kita buka mulai jam lima pagi hingga lima sore. Itu saja aturannya," tandasnya.

Amran, salah satu peserta lomba mancing  ikan mengatakan, ia senang dengan lokasi embung ini. "Tempatnya luas, parkirannya luas, kemudian ikannya juga banyak jenisnya. Mancing di sini stres bisa ilang dan pulang bisa bawa banyak ikan. Lumayan buat lauk pauk di rumah," ucapnya.

MINDARSO, KETUA PANITIA. Banyak Peserta Dari Luar Kota.
Bukan itu saja, menurut Amran, acara mancing seperti ini juga bermanfaat untuk memperluas pertemanan. "Banyak yang datang dari luar kota. Dari arena mancing inilah kita berkenalan dan bertukar obrolan. Kita jadi tambah saudara gara-gara mancing. Jadi, semakin menyenangkan. Stres ilang, pulang bawa ikan, tambah saudara dari mana-mana," ungkapnya.

Kepala Desa Kembangbahu, Zahri Ismanu, kepada LensaDesa mengatakan bahwa lomba memancing ini adalah kegiatan yang positif bagi masyarakat. Bagi warga setempat bisa menambah income baru di tengah banyaknya korban PHK saat ini. Mulai dari parkir hingga jualan makan dan minuman bisa dikelola oleh warga. Bagi penyelenggara ini adalah kreativitas untuk memanfaatkan potensi yang ada sehingga embung bukan sekadar menjadi sarana pengairan untuk sawah tapi juga bisa dimanfaatkan untuk obyek wisata yang menyenangkan dan produktif.

ZAHRI ISMANU. Kepala Desa Kembangbahu
Lomba mancing ikan berikutnya akan diadakan pada Minggu 30 Agustus mendatang. Diharapkan akan lebih semarak karena informasi dan iklannya sudah diedarkan jauh-jauh hari. Sedangkan ikan yang ditebar di Embung Lepuk ini antara lain jenis bader, bandeng, nila, tombro, lele, dan sedikit ada juga ikan gabus.

"Lomba memancing ini adalah lomba kegembiraan. Kompetisi tapi tidak ada menang kalah. Semuanya senang. Semoga itu bisa menjadi bagian dari cara meningkatkan imunitas warga. Dengan gembira, kekebalan tubuh meningkat, dan virus akan rontok dengan sendirinya," ujar Zahri Ismanu setengah bercanda.* (Yunus Hanis)
LihatTutupKomentar