-->

BATTLAC COMUNITY, BABAT: Gaya Anak Trail Rayakan HUT Kemerdekaan RI

LENSADESA. Beragam cara dilakukan oleh masyarakat untuk merayakan HUT Kemerdekaan RI. Battlac Trail Comunity, sebuah komunitas anak trail di kota Babat, merayakannya dengan cara berbeda. Mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya di atas puncak Bukit Ratapan. Bunyi raungan motor berubah menjadi suasana syahdu hingga menegakkan bulu kuduk.

Battlac adalah komunitas trail di kota Babat yang sudah lama eksis. Sekitar lima tahun yang lalu. Dari dua tiga orang yang penyuka hobi motor trail yang sering ngopi bareng, kini sudah berkembang pesat dan mempunyai anggota hingga 50 orang. Dengan jadwal latihan yang padat.

"Dulu masih sedikit anggotanya. Tapi sejak kita punya agenda rutin,  banyak yang akhirnya tertarik gabung. Dari situlah kemudian kita membuat nama resmi komunitas kami. Battlac Comunity," ujar Masteng Mulia, salah satu pentolan Battlac.


Masteng menambahkan, hampir sepanjang tahun mereka punya agenda rutin. Hanya pas musim penghujan aja kadang break, tidak ada kegiatan. Di luar itu, kita rutin mengadakan atraki. Biasanya kalau tidak hari Jumat ya Minggu. Atau pas tanggal merah," jelasnya.

Sebagai anak trail tentu saja mereka menyukai tantangan. Medan yang semakin menantang semakin membuat mereka semakin tertantang. Lebih bergairah untuk menaklukkan.

"Sudah banyak hutan, bukit, sungai, atau danau yang kita survei. Mana yang layak kita jadikan ajang atraksi, itu yang kita pilih untuk berlatih. Paling sering di hutan perbukitan Pucakwangi, yang punya berbagai varaisi medan, yang sama menantangnya. Kadang di bukit dan hutan Sumengko," tambah Dhivi, pentolan lainnya.

Mereka juga bukan jago kandang. Karena hampir tiap bulan juga memenuhi undangan untuk beratraksi di kota lain. Jadi, hampir setiap bulan mereka pasti keluar kota. 


"Kita silaturahmi dengan komunitas trail dari kota lain. Sekaligus juga unjuk kebolehan anggota komunitas kami di medan mereka. Kita pernah ke Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Madiun, Magetan, Ngawi, Malang, bahkan sampai ke Bromo. Kalau tidak bisa semua anggota Battlac datang, pasti ada dari tim kita yang mewakili," lanjut Dhivi.

Apakah selama melakukan latihan dan atraksi pernah mengalami kecelakaan mengingat medan yang seringkali sulit? "Kalau soal terjadinya accident ya sering. Cuma tidak pernah fatal. Kan kita sudah mempertimbangkan dari sisi keselamatan dan menjalankan sesuai prosedur yang diajarkan kepada anak trail. Paling ya cidera-cidera sedikit. Tidak sampai membahayakan jiwa," tandas Ateng.

Menurutnya, ada kepuasan yang tak terkira ketika anggota Battlac bisa menaklukkan medan yang sulit. Semisal, kemiringan dinding bukit yang di atas 45*. Itu perlu ancang-ancang yang jauh, perhitungan yang matang, dan intuisi yang tajam. Supaya motor bisa digas sampai puncak dan mendapatkan aplaus. Kalau kurang perhitungan, bisa berhenti di tengah dinding bukit, motor terguling, dan pengendara harus terlempar menyelamatkan diri," tambahnya.


Menurut Masteng, atraksi trail adalah olahraga yang tidak saja menyehatkan secara fisik. Yang membuat raga menjadi sehat dan bugar. Tapi, juga mengasah kecerdasan otak karena menyangkut soal teknik dan strategi penguasaan medan. Selain itu juga menajamkan intuisi karena harus menyeimbangkan antara badan, pikiran, dan naluri keberanian.

"Semacam paket kompletlah. Di olahraga trail ini kita mendapatkan semuanya. Terutama pengendalian emosi," tukasnya.

Bagaimana caranya untuk bergabung dengan Battlac? Ternyata syaratnya mudah saja kalau ada yang mau bergabung dengan komunitas yang bermarkas di Jalan Kauman 9 Babat, Lamongan ini.

 "Punya motor trail, mau ngopi-ngopi, dan mau ikut latihan rutin. Tiga itu saja,"  tandas Masteng, yang belum lama balik dari liburan ke pegunungan salju di Bursa, Turki.

Bagi yang ingin lebih banyak tahu tentang Battlac dan jadwal latihannya, Masteng memberikan nomor kontaknya di 0856 3090 594. "Nanti akan dijelaskan Bang Mail. Senior kita ini yang pegang datanya dan paling sering bikin acara ngopi-ngopi untuk membahas agenda komunitas kita," ucap Masteng mengakhiri perbincangan.* (A.K. Ebo)
LihatTutupKomentar