-->

WARUNG BUBIN, LAMONGAN: Produksi Sambel Kluwek Hingga 1000 Botol

WARUNG BUBIN, LAMONGAN Produksi Sambel Kluwek Hingga 1000 Botol
WARUNG BUBIN, LAMONGAN Produksi Sambel Kluwek Hingga 1000 Botol 

LENSADESA. Kegiatan sehari-harinya adalah mengajar. Tepatnya menjadi guru di SMP Negeri 1 Lamongan. Namanya Binti  Nasikah. Tapi, lebih populer dengan panggilan BuBin. Karena punya warung prasmanan yang menjadi favorit warga kota Lamongan.

Meski profesi sebagai guru telah mencukupi kebutuhan finansialnya, namun jiwa sosialnya tidak bisa diam saja manakala di kanan kiri rumahnya banyak ibu-ibu yang menganggur. Padahal banyak waktu yang luang. Tapi, sia-sia karena tidak ada kegiatan yang produktif di rumahnya.

"Hati saya terusik. Lalu berpikir bagaimana caranya supaya bisa membantu mereka tanpa harus mengorbankan profesi saya sebagai guru. Kemudian terpikir begitu saja untuk membuka warung. Gara-gara punya sepetak lahan kosong di depan SMA 2 yang belum termanfaatkan. Jadi, tanah nganggur itu menjadi semacam ilham dibukanya warung BuBin," kenang Binti Nasikah mengawali pembicaraan.



Maka tahun 2012 itu BuBin memberanikan diri membuka warungnya. Modalnya, katanya, cukup dengan Bismillah dan Nekat saja. Sambari berdoa semoga niat yang baik ini akan mendatangkan kebaikan dan dimudahkan jalannya.

Pada awalnya warung dibuka dengan menu alakadarnya saja. Sistemnya juga prasmanan. Konsumen yang datang ambil menu yang disukainya baru membayarnya. Menu gorengan seperti singkong, bolet, pisang, tahu, tempe, bakwan masih mendominasi.

"Rupanya cara itu disukai. Apalagi waktu itu belum banyak warung yang buka dengan model prasmanan, menunya ambil sendiri. Efeknya nama warung BuBin menjadi cepat dikenal dan konsumennya makin banyak. Seiring dengan itu saya menambahkan banyak menu sesuai usulan konsumen mulai rujak, rawon, soto, asem-asem, dan macam-macam. Dan bertahan sampai sekarang," jelasnya.



Lokasi warung BuBin yang berada di Jalan Veteran 20 Lamongan memang terbilang strategis. Berada di antara deretan sekolah-sekolah dan kantor-kantor. Jadi, wajar pada hari-hari kerja terutama pas jam makan siang pengunjungnya membludak. Apalagi harganya terjangkau kocek karyawan dan mahasiswa. Klop sudah. Akhirnya Warung Bubin menjadi jujugan favorit banyak orang.

Lokasi yang strategis, menu yang beraneka macam, harga yang terjangkau, bukan hanya membuat warung BuBin menjadi terkenal. Banyak yang merasa cocok dan akhirnya memesan menu BuBin secara catering. Ketika permintaan juga datang dari instansi, acara pernikahan, rapat organisasi mulai berdatangan, saat itulah mulai dibuat Divisi BuBin Catering. Banyak acara di Pemda dan kantor dinas kemudian mempercayakan sajian makan siangnya kepada BuBin Catering.

Saat ini BuBin mempunyai 18 karyawan tetap di warung dan cateringnya. Saat isu covid melanda otomatis warung dan catering terhenti aktivitasnya. "Tapi sudah menjadi komitmen saya bahwa tidak boleh ada karyawan yang dipecat. Mereka sudah lama ikut saya, jadi saya harus memikirkan nasib mereka agar tetap punya pemasukan dan tidak menganggur. Dari situlah tiba-tiba saya dapat ilham  membuat Sambel Kluwek dalam bentuk botol itu," tandasnya.


Sambil Kluwek adalah sambal warna hitam yang berbahan baku kluwek, ditambah bawang merah, bawang putih, dan parutan kelapa. Diolah sedemikian rupa supaya pedasnya terasa dan tetap lezat di lidah.

"Waktu awal-awal covid itu saya tawarkan sepintas saja kepada pelanggan-pelanggan lama warung saya. Eh, ternyata banyak yang tertarik dan minta dikirimi. Setelah mencobanya mereka kemudian minta dikirim lagi lebih banyak. Dan tidak ada yang komplain. Semua bilang enak. Akhirnya saya minta semua pegawai saya untuk membuat dalam jumlah banyak. Permintaan lebih dari  seribu botol per bulan," jelasnya.

Yang unik, katanya, yang minta dikirimi Sambel Kluwek ini bukan cuma orang Lamongan. Banyak yang dari luar kota. Mulai Tuban, Bojonegoro, Gresik, Surabaya. Bahkan juga orang-orang Lamongan di Jakarta dan Kalimantan juga minta dikirimkan. Mungkin karena mereka tahu sambel hitam dari kluwek ini hanya ada di Lamongan. Makanan tradisional nenek moyangnya dulu. Jadi bisa untuk tombo kangen.


"Jadi, musim covid yang awalnya saya bingung mau apa dengan warung dan catering saya yang tidak bisa buka, kejadiannya malah kebalik. Saya dan semua pegawai jadi sangat sibuk untuk ngulek sambel dan berburu botol, kluwek, bawang, untuk memenuhi permintaan yang terus mengalir meskipun saya nggak pernah promosi. Saya hanya bisa mengucapkan Alhamdulillah, bersyukur dengan semua ini. Saya selalu yakin bahwa setiap niat baik pasti akan dibukakan sendiri jalannya oleh Allah SWT. Kita tinggal meluruskan niat saja sambil terus berikhtiar," ucap BuBin di ujung perbincangan.* (Yunus Hanis Syam)
LihatTutupKomentar