-->

UANG HANYA MENDEKATI WAJAH-WAJAH YANG GEMBIRA


Sidang Jumat yang budiman...

Sering muncul pertanyaan bagaimana sebenarnya cara uang bekerja? Bagaimana caranya agar rezeki selalu mengalir menghampiri hidup kita? Bagaimana polanya agar hidup kita selalu berkelimpahan dan tak pernah kekurangan dalam hidup?

Dalam al-Quran ditekankan bahwa salah satu cara untuk melipatkan rezeki adalah dengan bersyukur. Barang siapa yang bersyukur maka akan dilipatgandakan kenikmatannya dan barang siapa tidak bersyukur akan diberikan kemalangan dalam hidupnya. 

Nah, bagaimana kita membaca pola itu? Bagaimana mengaplikasikan dalam hidup kita? Agar yang kita dapat adalah keberuntungan yang terus bertubi-tubi dan bukan kemalangan yang bekali-kali?

Jika dikaitkan dengan ilmu kuantum, dalan konteks ini adalah ilmu vibrasi atau getaran rasa, maka bentuk rasa syukur yang pertama yang harus kita tampakkan adalah  selalu bergembira setiap saat. Apa pun kondisi yang kita alami. Seburuk apapun. Ingat apa yang kita tampakkan di tubuh kita ini akan dicatat di fractal semesta. Yang nantinya dengan mekanisme alam tertentu akan diwujudkan menjadi realita. Cepat atau lambat. Yang kita pancarkan ke semesta itulah yang akan mewujud ke kehidupan kita.

Maka mutlak jika ingin dialiri energi uang, energi kemudahan rezeki, energi keberuntungan hidup maka pertama-tama jangan pernah menampakkan wajah duka pada orang lain. Jangan menemui orang hanya untuk berkeluh kesah. Jangan hanya berbicara dihadapan orang lain untuk meruntuki hidup. 

Selalu tampakkanlah wajah yang riang. Karena hakekat uang, kemudahan, dan keberuntungan hidup hanya akan mendekati orang-orang yang ceria, gembira, happy setiap saat. Uang tidak akan mendekati orang yang wajahnya kusut, mukanya muram, pakaiannya lusuh, gerakannya letoi, dan semacamnya. Aura negatif seperti itu akan dijauhi dan dihindari oleh uang.

Jadi, yang ingin didekati banyak rezeki buang jauh-jauh dari sikap mengeluh, putus asa,  gampang menyerah. Itu semua bukan terjemahan sikap bersyukur. Hati yang bersyukur itu tampak dari wajah yang selalu positif dan optimis setiap saat. Meski kena musibah atau ujian selalu bisa mencari sisi hikmahnya, bukan menyalahkan keadaan Hati yang lapang akan memudahkan rezeki datang. Hati yang sempit membuat rezeki hanya menghampiri sedikit. Rumus ini absolut. Itulah pola dari semesta.



Aplikasi yang kedua, paksa untuk melakukan sedekah, tapi yang brutal. Sedekah yang kita merasa tidak ikhlas melakukannya tapi kita paksa untuk bisa. Dengan niat, bismillahi paksa, paksa, paksa. Tidak gampang memang. Tapi sekali bisa melakukannya, akan ketagihan. Kalau nggak bersedekah sampai muncul rasa nggak rela, tidak akan puas. Kurang lega, kurang merasa bersedekah. Banyak yang memakai pola itu tentu karena sudah sering melakukannya. Dan  sudah merasakan hasilnya. Jadi, pola ini pasti proven.

Dulu saya juga berat dan belum seratus persen percaya. Tapi setelah bertahun-tahun mempraktikkannya baru hati ini firm. Sudah tujuh tahun setiap hari Selasa saya punya ritual mentraktir orang makan dengan mengadakan kuliah malam. Bisa 10 orang,  20 puluh orang,  30 puluh orang. Berapapun yang datang. Tiap Selasa di kampus Klatak University. Setelah bertahun-tahun yang terjadi malah bikin ketagihan. Kalau nggak mentraktir orang rasanya ada yang hilang, sesak di dada. Karena ketika mentraktir banyak orang itulah saya melihat wajah-wajah gembira. Dan kegembiraan ternyata menular. Efeknya, kegembiraan akan mendekatkan kepada rezeki. Setelah itu segala hal urusannya menjadi mudah dan lancar. 

Ya, percayalah sedekah brutal adalah pola kedua, setelah pola pertama wajah yang selalu  gembira. Sedekah itu leverage, untuk  percepatan rezeki. Nggak perlu dicari logikanya. Meskipun kalau dicari penjelasannya akan banyak ditemukan. 

Mengejutkan orang lain akan dikejutkan Tuhan. Memudahkan orang lain akan dimudahkan Tuhan. Termasuk mengayakan orang lain akan dikayakan Tuhan. Sesederhana itu. Tak perlu penjelasan yang ndakik-ndakik. Meskipun itu bisa dijelaskan. Karena ini kita bicara di level frekuensi. Di level kuantum atau vibrasi. Tak semua orang bisa memahami penjelasannya. Bahkan kalau toh dijelaskan kadang dianggap sebagai pseudo scient. 

Pilihannya tinggal percaya apa enggak. Itu saja. Bukti sudah membuktikan. Nggak ada yang salah nggak ada yang benar. Semuanya benar. Karena lawan benar kan bukan salah. Lawan benar adalah kebenaran yang lain. Sepanjang Anda bisa mempertanggungjawabkannya.

Anda boleh setuju boleh tidak. Anda boleh membenarkan boleh tidak. Yang pasti, tidak ada kebenaran absolut di dunia ini. Imam Syafii pernah  bilang, pendapat saya mungkin benar tapi bisa jadi ada salahnya. Pendapat Anda bisa jadi salah tapi mungkin ada benarnya. Jadi bagaimana? Ya tetap saling menghormati saja, dan tetaplah berjalan sesuai pilihan masing-masing. Karena setiap orang punya  goals yang berbeda dalam hidupnya. Yang penting banyak memberi manfaat, lakukan saja! Yang pasti semesta ini punya pola sendiri. Kita tinggal mengikutinya.* (AK Ebo)
LihatTutupKomentar