![]() |
SEDEKAH NASI BOX |
Era covid tidak saja membuat orang-orang di kota besar banyak yang susah makan. Di kota kecil juga. Termasuk di Lamongan ini.
Bayangkan, berapa banyak pekerja lepas harian yang tiba-tiba tidak punya penghasilan karena segala aktivitas ekonomi dihentikan. Ada buruh panggul, ada tukang becak, ada pemulung, ada tukang parkir, ada pengamen, ada tukang ojek pengkolan, ada sales keliling, dan macam-macam lagi.
Pekerjaan mereka terhenti. Penghasilan kosong. Tapi bukankah mereka tetep harus makan setiap hari. Selama ini dengan menjadi tukang parkir misalnya mereka bisa mendapatkan uang 50 ribu sehari. Yang jadi kuli bangunan bisa mendapatkan 90 ribu sehari. Cukup untuk makan di warteg dan sisanya buat beli beras di rumah.
Tapi bagaimana jika pekerjaan mereka hilang di era covid ini? Mereka tidak bisa makan. Dan mereka juga tidak bisa beli beras untuk dibawa pulang. Otomatis keluarganya juga nggak bisa makan.
Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk mereka?
Terus terang saya salut dengan gerakan teman-teman PONDOKPRENEUR TDA Lamongan. Mereka sudah punya kewajiban harian yang sudah dilakukan sejak lama. Sejak dua tahun lalu. Apa itu? Yakni, menyiadakan Nasi Box Gratis. Minimal 100 box sehari. Setiap hari. Tanpa putus. Sejak dua tahun lalu.

Saya tahu betul hal itu karena saya sering pulang kampung. Dan sebagian pegiat Gerakan Nasi Box Gratis itu adalah teman-teman saya waktu di Entrepreneur University dulu. Jadi, ceritanya valid. Datanya valid. Gerakannya valid. Dan solid.
Di depan basecamp mereka di Jalan Raya Sunandrajad, Kalikapas, Sidomukti, Lamongan, setiap jam 8 pagi, sudah ada gerai yang menyiapkan 100 Nasi Box. Siapa saja boleh mengambilnya. Terutama yang memang kesulitan untuk makan. Nasi box ini adalah sedekah harian mereka. Semua anggota perkumpulan ini. Sampai hari ini sudah 40.000 nasi box dibagikan gratis. Selama dua tahun. Tukang becak, kuli bangunan, SPG lepas, ojel pangkalan merasa tertolong dengan program Nasi box Gratis ini.

Nah di era pandemi ini ternyata jumlah orang yang nggak bisa makan semakin banyak. Bisa tiga empat kali lipatnya. Sementara teman-teman ini baru bisa menyediakan 100-200 nasi box setiap harinya. Masih kurang banyak. Dibandingkan orang-orang yang membutuhkannya.
Untuk itulah, mereka ingin mengajak orang lain untuk bergandeng tangan dalam program ini. Mengajak siapapun yang ingin bersedekah untuk memberi makan mereka yang terkena dampak. Sedekah Nasi Box. Yang harganya hanya Rp 10.000,- per box.
"Kalau transfernya seratus ribu ya nanti akan kita bentukkan 10 box nasi. Kalau transfernya satu juta ya nanti kita bentukkan 10 box nasi per hari selama sepuluh hari. Jadi, mereka seolah-olah bersedekahnya setiap hari. Rutin. Tanpa putus," jelas Mustiko Adi, salah satu penggagas program ini.
Sampai kapan batasnya?
Tidak ada batasnya. Karena program Sedekah nasi box gratis ini sudah ada sejak dua tahun lalu. Dan dirancang akan selalu ada sampai kapan pun.
"Mungkin baru berhenti menjelang kiamat. Karena setiap hari ada orang susah. Dan kita ingin berbuat baik setiap hari. Bersedekah setiap hari. Meskipun itu hanya dengan satu box nasi. Bukankah kata Rasul, Allah itu mencintai orang ang bersedekah rutin meskipun itu kecil dan sederhana," lanjutnya.
Jadi, siapa saja yang bisa ikutan program Sedekah Nasi Box Gratis ini? Siapa saja! Orang Lamongan yang tinggal di Lamongan. Orang Lamongan yang tinggal di kota lain. Orang Lamongan yang tinggal di luar negeri. Dan boleh juga bukan orang Lamongan yang terketuk hatinya untuk bersedekah untuk orang-orang terdampak pandemik di Lamongan.

Pendek kata, Pondokpreneur terbuka menerima sumbangan sedekah nasi box dari mana saja. Dan sekali lagi, program ini tidak hanya diadakan selama pandemi ini. Ada atau tidak ada peristiwa pandemi, program Sedekah Nasi Box Gratis ini akan tetap ada. Setiap hari. Selamanya!
Nah bagaimana caranya?
Tinggal transfer dana donasi Anda ke rekening di bawah.
GERAKAN NASI BOX GRATIS
SEPULUH RIBU MENYELAMATKAN NYAWA
BNI Syariah 698.158.983
an. TDA LAMONGAN
Hotline: 0822.1300.0700
Mustiko Adi
Mari bergandengan tangan menebar kebaikan. Dengan bekerjasama bareng-bareng semua yang berat akan merasa ringan. Mari kita selamatkan nyawa sesama saudara kita di Lamongan. (Among Kurnia Ebo)*