-->

UBAH MENGKUDU JADI OBAT: Fathul Layani Konsultasi Gratis


Hidup di desa dekat dengan hutan menjadikan diri makin dekat dengan alam. Sebagaimana Fathul Ghozi, yang tinggal di Sukobendu, Mantup, Lamongan , kurang lebih 15 km arah selatan kota Lamongan. Berkat kegigihannya menerjuni profesi sebagai tukang pijat, juga meramu jamu dan obat tradisional, maka dengan bangga mempersembahkan Minang kesehatan ramuan terbarunya dari buah mengkudu.

Lensadesa berkesempatan berbincang dengan pria yang sudah lama berkecimpung menjadi terapis dan herbalis ini di Kliniknya. Sehari-hari kesibukannya, Menangani Pasien dengan keluhan kanker, stroke, gagal ginjal, diabetes, asam urat, dan penyakit berat lainnya. Perpaduan terapi pijat, bekam, dan ramuan herbalnya terbukti menyembuhkan pasien yang sudah putus asa dengan pengobatan medis, pasien banyak yang tertolong dan sehat kembali. 

Ditengah kesibukannya menangani pasien, Fathul masih menyempatkan diri membuat terobosan, mengubah Mengkudu menjadi obat. Buah yang selama ini terasa keset di lidah, kini disulap menjadi minuman segar, tidak keset di lidah dan penuh manfaat.

Lebih lanjut minuman ini diharapkan menjadi salah satu minang kesehatan andalan yang diproduksi oleh masyarakat Sukobendu. "Tinggal menunggu ijinnya keluar," ujarnya.

Fathul bercerita tentang proses penemuannya, berawal dari tahun 1995 selepas sekolah menengah atas di kota Lumajang, dia berkenalan dengan tukang pijat tradisional kenalan pamannya. Kepada Tukang pijat Tersebut Fathul belajar Dasar Pemijatan. Sembari juga berusaha Belajar mengenai ramuan-ramuan herbal untuk pengobatan dengan membaca buku prof. Hembing. Fathul menyadari Penyembuhan dengan Teknik Pemijatan Akan lebih Cepat Jika ditunjang dengan ramuan herbal. 



Semakin Banyak Literatur mengenai Ramuan Herbal yang dibaca, semakin luas pemahaman Fathul mengenai Tanaman-Tanaman Di Sekitar yang berfungsi sebagai Ramuan Herbal.  

Berbekal Pengalaman Sebagai Terapis dan Herbalis Selama Puluhan Tahun, Fathul menemukan Mengkudu sebagai salah satu tanaman Herbal yang kaya akan khasiat bagi kesehatan, namun belum banyak dimanfaatkan masyarakat. 

Buah mengkudu atau pace, mudah di temui di pekarangan, dan Mudah Dibudidayakan. Melihat Potensi dan manfaat buah mengkudu tersebut, Fathul melakukan riset, bagaimana Mengkudu yang kaya manfaat itu bisa di jadikan minuman yang enak dan digemari oleh masyarakat. Karena, selama ini masyarakat enggan mengkonsumsi buah mengkudu karena rasa getirnya di lidah.     

Setelah beberapa kali ujicoba, akhirnya Fathul bisa menemukan rasa yang pas untuk minuman kesehatan dari buah mengkudu ini. "Ini salah satu Bagian dari  pengabdian saya, dengan kemampuan yang saya miliki saya berusaha memberikan kemanfaatan untuk masyarakat" ujarnya kepada lensadesa.com.

Fathul berharap, nantinya produk ini jika sudah keluar izinnya dan dipasarkan, bisa membantu mengangkat perekonomian masayarakat sekitar. "kita beli buah mengkudu dari penduduk yang mau kita ajak jadi mitra, sebagian tenaga untuk produksi juga dari masyarakat sekitar. saya ingin bersama-sama mensejahterahkan masyarakat, dengan tanaman-tanaman herbal," ujar Fathul Gozi. 


Perjalanan panjang dan kecintaanya pada dunia herbal menjadikan fathul memilih profesi menjadi terapis dan herbalis, disaat banyak pemuda desa yang berbondong-bondong mengadu nasib mencari kerja ke kota. Kini, Ia sudah bisa merasakan hasil jerih payah ketekunannya selama ini. Balai Penyembuhan yang dibukanya telah banyak membantu pasien dengan berbagai macam keluhan, baik dari wilayah lamongan, maupun dari luar daerah seperti papua, kalimantan, sulawesi, dll.  

Fathul Gozi mendedikasikan rumahnya yang ada di RT 01 RW 02 Sukobendu, Mantup, Lamongan sebagai taman pembudidayaan dan laboratorium obat dari tanaman herbal. Siapapun yang berkeinginan untuk belajar tentang tanaman herbal dipersilahkan datang tanpa ada biaya atau pungutan apapun alias gratis. Ia tidak akan sungkan untuk berbagai, informasi mengenai tanaman-tanaman herbal yang bisa di budidayakan di rumah. 

Alhasil apa yang dilakukannya memang memberi manfaat pada masyarakat. Bahkan ada salah seorang mahasiswa yang meneliti tanaman dari UNISLA akhirnya  di tahun 2019 telah berhasil juara 1 tingkat nasional dalam satu lomba.



Dalam akhir perbincangan Fathul berharap agar teman-teman muda menyenangi dunia pengobatan herbal. Dia menyatakan: 'seharusnya jika sakit itu pertama-tama diobati saja dengan obat herbal. Jika tidak mampu baru menggunakan obat kimia, atau proses medis lainnya." Ungkap Fathul sambil menutup pembicaraan. 

Oh ya, Fathul berpesan, jika ada yang ingin berkonsultasi tentang obat herbal atau melakukan terapi untuk keluhan berbagai penyakit yang diderita bisa kontak ke 0815 5351 8945, Banyak penderita asam urat, kolesterol, diabetes, bahkan kanker getah bening berhasil disembuhkan dengan pengobatan secara alami di kliniknya.* (Yns)
LihatTutupKomentar