-->

EDY SUYANTO, KADES SIDOMUKTI: Saya Terpilih dan Modal Nol Rupiah

EDY SUYANTO, KADES SIDOMUKTI

LENSA DESA - Ada hal yang menarik ketika Lensa Desa datang ke kantor Kepala Desa Sidomukti, Kecamatan Lamongan Kota, Lamongan. Apa itu?

Yakni proses terpilihnya dia sebagai kepala desa. "Sebetulnya saya tidak ingin. Tapi masyarakat yang mendorong. Saya dianggap mampu. Akhirnya, Bismillah saya berangkat," ujar Edy Suyanto, sang kades terpilih beberapa bulan lalu.

Saat masyarakat meminta dia mengiyakan tapi dengan syarat. "Saya tidak mau menyuap bapak-ibu untuk memilih saya. Saya modalnya kepercayaan. Saya modal nol rupiah. Kalau warga percaya, saya akan bangun desa ini jika saya terpilih," kisahnya.

Edy menceritakan saat musim kampanye, dia justru tidak ada di tempat. Karena kebetulan dia sedang menunaikan ibadah umroh. Ia kirim pesan ke tim suksesnya agar siapa saja yang ingin didoakan di depan Kabah segera mengirimkan redaksi doanya dan nanti akan dibacakan usai thawaf. Ternyata banyak yang sms dan kirim WA, dan Edy membacakan semuanya.

Akhirnya Edy terpilih dan dilantik menjadi Kades Sidomukti. "Sebagai rasa terimakasih saya pada warga, saya bikin acara makan-makan di rumah. Saya jamu semuanya. Tanpa kecuali. Yang memilih maupun yang tidak memilih. Semuanya sama sekarang kedudukannya. Tapi sebetulnya ini bukan sekedar untuk mensyukuri amanah ini. Tapi lewat acara makan-makan inilah saya bisa bersilaturahmi dan sekaligus menyerap aspirasi warga. Baik dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, maupun anak muda. Saya tampung aspirasinya agar memudahkan nanti untuk membuat program kerja," tutur pria asal Bayuwangi yang visioner ini.

Edy mengatakan, dia punya banyak mimpi ke depannya. Antara lain, membangun kantor kepala desa yang lebih representatif agar semua perangkat lebih nyaman melayani warga, memanfaatkan dana desa untuk melatih dan mengembangkan potensi anak-anak muda di bidang entrepreneur, membuatkan usaha produktif untuk ibu-ibu di rumah, membuatkan akses wifi di balai desa yang bisa diakses kapan saja oleh warga yang bisa dimanfaatkan anak-anak sekolah ketika mencari referensi lewat internet, dan pembangunan infrastruktur desa.

"Pokoknya banyaklah mimpi saya. Mohon dukungannya dari semua pihak. Semua saya amanah dan berhasil memajukan desa Sidomukti ini," ujarnya penuh optimis.
Dihubungi terpisah, Mustiko Adi Wibowo, salah seorang warga Sidomukti yang juga pengusaha jasa service alat-alat permesinan Galvatekindo, mengatakan dia juga menaruh harapan besar pada kepala desa yang baru ini. 
Mustiko Adi Wibowo
"Jaman sudah berubah. Orang menyebutnya jamannya generasi milenial. Desa butuh pemimpin yang paham perkembangan jaman. Sehingga punya program-program yang fresh dan lebih aplikatif untuk masyarakat," tandasnya.

Sidomukti adalah desa yang cukup strategis. Berada di pinggir batas kota. Berdekatan dengan pasar besar. Dan hanya 1 km dari masjid Namira, yang sekarang menjadi ikon wisata baru di Lamongan.

"Dengan posisioning seperti ini saya kira tidak akan sulit untuk memajukan desa Sidomukti sekaligus memberdayakan semua potensi yang bisa dikembangkan di desa ini. Baik potensi alamnya, SDM kalangan mudanya, dan akses-akses yang menjadi kelebihannya," jelas pegiat sedekah 100 nasi bungkus untuk tukang becak tiap jumat ini menutup percakapan.* (Ebo)
LihatTutupKomentar